Friday, July 6, 2018

Positive Reinforcement: Further Distinction (Perbedaan lebih lanjut)

Positive reinforcement, seperti yang telah dijelaskan, merupakan konsekuensi penguatan tingkah laku dengan memberikan atau menambahkan reward atau hadiah yang disukai oleh subjek. Positive reinforcement terbagi lagi menjadi beberapa jenis yang memiliki perbedaan-perbedaan satu sama lain.

  • immediate vs delayed
  • primary vs secondary
  • intrinsic vs extrinsic
  • natural vs contrived
Mari kita lihat satu per satu...

1. Immediate vs Delayed
 Immediate: Reinforcement diberikan langsung setelah respon yang diinginkan muncul.
--> contoh: Budi membersihkan kamarnya, setelah selesai langsung dibelikan es krim oleh ibunya.
Delayed: Reinforcement diberikan setelah beberapa waktu atau interval tertentu dari munculnya respon yang diinginkan.
--> contoh: Budi membersihkan kamarnya, keesokan harinya Budi dibelikan es krim oleh ibunya.

 "The more immediate the reinforcer, the stronger its effect on the behavior."

Efek yang dimunculkan dari immediate reinforcement lebih kuat dibandingkan delayed reinforcement. Subjek cenderung memilih untuk mendapatkan immediate reinforcement daripada delayed reinforcement.
--> contoh: pilih tetap disiplin untuk diet sehingga nantinya tubuh menjadi kurus, atau makan-makanan enak seperti steak dan pizza yang ada di depan mata? Mungkin ini alasannya kenapa banyak dari kalian yang gagal diet hehehe..
Jika menerapkannya pada anak kecil, sebaiknya menggunakan immediate reinforcement.

2. Primary vs Secondary
Primary: reinforcement yang secara alami disukai dan dapat memperkuat suatu respon. Dapat berupa kebutuhan dasar seperti makan, minum, kontak seksual, maupun yang bersifat psikologis seperti emosi senang, lucu, dan gembira.
Secondary: reinforcement yang dapat memperkuat karena telah terasosiasi dengan penguat yang lain. Biasanya penguat yang lain itu berupa primary reinforcement.
--> contoh: belajar giat supaya dapat nilai bagus. Nilai bagus disini sebagai secondary reinforcement karena telah terasosiasi dengan pujian dari orang tua yang adalah primary reinforcement. Nilai bagus -> dipuji ortu (senang)
Kemudian, ada yang disebut dengan Generalized Reinforcer / Generalized Secondary Reinforcer yaitu secondary reinforcer yang telah terasosiasi dengan beberapa reinforcer lain.
--> contoh: uang yang telah terasosiasi dengan makanan, mobil, pakaian, jalan-jalan. token economy yang biasanya bisa ditukarkan dengan berbagai macam hadiah, biasanya bentuk token economy seperti poin-poin yang harus dikumpulkan dan setelah mencapai jumlah tertentu bisa ditukar hadiah menarik.

Terbentuknya secondary reinforcement bisa melalui proses classical conditioning.
--> contoh: karena nilai bagus sudah menjadi Conditioned Stimulus (CS) untuk mendapatkan pujian dari ortu, maka nilai bagus bisa menjadi reinforcer untuk perilaku belajar. (kalau bingung pelajari lagi Classical Conditioning yaa)

3. Intrinsic vs Extrinsic
Intrinsic: reinforcement yang didapatkan dari melakukan tindakan itu sendiri.
--> contoh: setelah tidur, menjadi segar. Bersih-bersih membuat kita menjadi nyaman.
Extrinsic: reinforcement yang didapatkan dari objek yang bersifat eksternal dari perilaku.
--> contoh: tidur supaya tidak dimarahi ortu, bersih-bersih kamar supaya diijinkan pergi.

Perlu diperhatikan, pemberian reinforcement extrinsic pada perilaku yang sebenarnya sudah reinforcing secara intrinsic akan merusak nilai intrinsik dari perilaku tersebut, apalagi jika reinforcer ekstrinsik sudah diharapkan. Hal ini bisa menurunkan kualitas dari melakukan perilaku tersebut. 

4. Natural vs Contrived
Natural: reinforcement yang biasanya didapatkan dari perilaku tersebut. Semacam konsekuensi khas dari suatu perilaku.
--> contoh: uang adalah natural reinforcer dari menjual barang. Kenyang adalah natural reinforcer dari makan.
Contrived: reinforcement yang sengaja digunakan untuk memodifikasi suatu perilaku. Bukan konsekuensi khas dari perilaku tersebut.
--> contoh: uang sebagai reward setelah seorang anak membersihkan kamarnya. Uang tersebut bisa diganti dengan es krim atau main game.

Yah, begitulah kira-kira penjelasan mengenai positive reinforcements yang ternyata memiliki jenis-jenis yang berbeda satu sama lain dan bahkan berlawanan. Jika ada yang ingin ditanya, feel free untuk comment :)